Wirausaha Muda Membangun Desa: Dinamika Partisipasi Pembangunan Desa

 Pembangunan desa merupakan salah satu bentuk investasi negara baik berupa kebijakan maupun pendanaan ini memiliki sederet tujuan mulia yaitu untuk mendistribusikan layanan sosial bagi masyarakat, menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan sumber daya manusia, membuka kesempatan kerja yang berujung pada kesejahteraan masyarakat desa. Beragam tantangan dan peluang muncul mengiringi cita dan harapan tersebut yang perlu dijawab oleh seluruh elemen masyarakat desa mulai dari aparatur desa, kelembagaan desa sampai dengan pemuda. Peranan dari semua unsur lokal masyarakat desa dalam mengelola potensi dan aset desa sebenarnya juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka guna mencapai peranannya yang lebih baik. Pengalaman kedua pemuda penggerak desa (wirausaha muda desa) menjadi penting khususnya untuk memobilisasi potensi dan aset desa dengan upaya-upaya serius dalam pelibatan elemen masyarakat desa. Dengan demikian tidak terjadi kondisi stagnasi produktivitas desa yaitu desa dapat tumbuh seiring dengan adanya pasokan-pasokan input pendapatan bagi desa karena adanya optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal desa.

Pengembangan kewirausahaan desa yang salah satunya dimotori oleh unsur pemuda ini menjadi ‘daya ungkit’ untuk membangkitkan spirit kolektif warga desa dalam proses penciptaan nilai tambah di kawasan perdesaan oleh masyarakat


 

 


sendiri. Penguatan kapasitas pemuda dan masyarakat menjadi bagian penting yang dilakukan oleh pemuda dan diupayakan terbentuk secara keberlanjutan dengan tidak menciptakan ketergantungan baru kepada berbagai pihak. Dengan kata lain, pengembangan kapasitas tersebut tumbuh secara mandiri di masyarakat sehingga mendorong terjadinya proses pembelajaran secara sosial (social learning). Dalam penjelasan Rustiadi dan Sugimin (2007) yaitu social learning dapat terjadi ketika institusi dalam suatu wilayah perdesaan mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Dalam praktek di kedua wilayah kajian menunjukkan bahwa pemuda menjadi inisiator sekaligus pelaku bahkan menjadi teladan untuk membangun kekuatan sosial masyarakat dalam membangun desa.

Para wirausaha muda ini muncul dari lingkungan sosial (context) desa yang memiliki permasalahan sosial berupa kemiskinan maupun pengangguran. Dengan bekal spirit kewirausahaan, mereka mampu melakukan pencarian dan pengimplementasian peluang bisnis sesuai sumber daya yang ada di desa dengan orientasi pemecahan masalah sosial desa. Keterlibatan mereka dalam pembangunan desa menunjukkan bentuk partisipasi riil yang berkesinambungan sebagai hasil proses interaksi antara kegiatan bisnis dan pengorganisasian masyarakat dengan menunjukkan orientasi budaya modern, kreatif dan inovatif. Tentunya hal ini menjadi inspirasi bagi pemuda desa lainnya agar berkontribusi bagi desa tanpa harus meninggalkan desa melainkan membangun strategi kreatif dan inovatif untuk menumbuhkan gerakan ekonomi berkelanjutan di desa. Secara jangka panjang, bentuk kontribusi para wirausaha muda desa ini dapat memberikan

Komentar